Kubuat Batu Nisanku Selagi Hidup

Anda tentu heran dengan judul tulisan ini. Masih hidup kok membuat batu nisan, menakutkan saja. Ya, saya juga heran ketika temen di facebook membuat catatan tentang kematian agar kita yang masih hidup mengingatnya sehingga kita menyadari akan batasan seseorang. Selain itu membangkitkan kesadaran akan lemahnya seorang manusia agar kembali kepada Tuhannya. Nih saya kutip saja semua agar kita juga ikut belajar dari kesadaran orang bijak lainnya. 

Perhatikan nama yang tertulis di nisan tersebut :MARITA M binti H GASIM ARU B
Lahir : 12 -03-1980 Wafat : - (belum diketahui). Apakah orangnya sudah meninggal??? coba lihat facebooknya, ternyata masih hidup dan pada saat tulisan ini di unduh dianya masih gadis.  Luar biasa bukan?? selanjutnya baca tausyiah dari AA Gym beikut ini.


INGATLAH, ALAM KUBUR  ITU ADA
KH.Abdullah Gymnastiar

“Maka, mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu, tetapi kamu tidak melihat.”                 (QS.Al-Waqi’ah:83-85)
Berapa kalikah sehari  semalam sempat terlintas dalam benak kita tentang kematian? Bila suatu ketika dalam perjalanan kita berpapasan dengan kereta jenazah yang diantar  oleh sejumlah orang, atau tiba-tiba mata kita tertumpu ke sebuah surat kabar televisi, tidak terpikir  bahwa itu semua bukanlah suatu kebetulan belaka, melainkan Allah swt. sengaja memberitahu kita   bahwa kematian itu ada dan akan menjemput siapa saja? Siap atau tidak siap kematian itu memang akan datang. Nyawa akan tercabut dari badan, jasad akan diusung menuju lubang kuburan, dihimpit tanah dan kemudian di tinggalkan segalanya. Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya jika salah seorang diantaramu telah meninggal, maka tempat tinggalnya nanti diperlihatkan kepadanya pada setiap pagi dan sore. Jika dia penghuni surga, maka diperlihatkan surga. Jika ia seorang sebagai penghuni  neraka, maka ia diperlihatkan neraka. Dan dikatakan kepadanya. ’Ini adalah tempatmu sampai kamu dibangkitkan Allah swt. untuk menghadap-Nya pada hari kiamat.” (H.R.Bukhari-Muslim). 
Maut akan menjemput dan dihadapkan pada salah satu bukti kemahakuasan Allah Azza wa jalla. Yakni bahwa alam kubur itu pasti ada. Mudah-mudahan kita dapat lebih sanggup melakukan dzikrul maut {mengingat mati} Dengan merenungkan rangkaian hadist shahih yang dikumpulkan oleh ulama terkenal Muhammad Nashiruddin al-Albani berikut ini:
Al-Barra’ bin Azib bertutur ia dan para sahabat lainnya keluar bersama Rasulullah saw. untuk melakukan ta’ziyah atas wafatnya seorang sahabat Ansar. Ketika pemakaman usai, Rasulullah saw. dan para sahabat lainny, keluar bersama Rasulullah saw. Duduk menghadap kiblat, sedangkan para sahabat duduk di sekitarnya yang seakan-akan di atas kepala mereka ada burung. Saat itu tangan Rasulullah saw. memegang kayu yang ditancapkan ke atas bumi dan beliau memandang ke arah langit, lalu ke arah bumi. Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali, untuk kemudian bersabda:
“Mohonlah perlindungan kepada Allah swt. dari siksa kubur.”  Ucapannya ini diulangi sebanyak dua kali atau tiga kali, Rasulullah saw. lalu memanjatkan doa yang diulang-ulang sebanyak tiga kali pula. “Ya. Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa.” Tak lama kemudian beliau pun bersabda lagi bahwa sesungguhnya seorang hamba Allah yang beriman jika telah datang kematian untuk meninggalkan dunia dan menuju akhirat, maka turun kepadanya malaikat dari langit dengan muka bersinar bagaikan matahari dengan membawa kain kafan yang halus dan penuh  parfum yang harum baunya dari surga, lalu mereka duduk didekatnya. Kemudian datang pula malaikat yang bertugas mencabut nyawa dan duduk disamping kepalanya seraya berkata , “Wahai jiwa yang tenang, keluarlah engkau menuju ampunan Allah swt. dan keridhaan-Nya. “ Ruh itupun keluar dengan pelan-pelan seperti mengalirnya setetes air minum, kemudian malaikat itupun mengambil nyawanya. Manakala ruhnya telah keluar, maka malaikat yang berada di antara langit dan bumi melakukan shalat jenazah. Demikian pula malaikat yang berada di langit. Sementara itu semua pintu langit dibukakan baginya .Bahkan setiap penjaga pintu langit, agar ruh orang tersebut naik dari arah pintu mereka.
Ketika malaikat telah mengambil nyawanya, maka nyawa itupun langsung diletakan dalam kain kafan tersebut, dengan semerbak harumnya seperti misik yang terdapat di bumi.Tentang hal ini Allah Azza wa jalla  berfirman; “Sehingga, apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, maka ia diwafatkan oleh malaikat kami , dan malaikat-malaikat itu tidak melalaikan kewajibanya.” (QS.AL-An’am[6]:61)
Setelah itu, malaikat membawa ruh tersebut ke langit. Setiap malaikat tersebut melewati sekelompok malaikat lainnya, para malaikat itu pasti bertanya, ”ruh siapakah yang baik ini?.”  Malaikat pembawa ruh itu menjawab, “si fulan bin fulan (dengan menyebut namanya yang terbaik ketika di dunia). ”Ketika sampai ke langit dunia, Malaikat pembawa ruh mohon dibukakan pintu langit. Pintu pun langsung dibuka seraya disambut oleh malaikat yang berdiri di dekat tiap-tiap pintu hingga langit ke tujuh.
Tatkala sudah sampai ke langit ke tujuh, maka Allah swt berfirman: “ Tulislah hamba-Ku ini dalam ‘illyyin’ .Di dalam al-Qura’an terdapat rangkain ayat yang menerangkan arti ‘illyyin’ tersebut .Firman-Nya ,  “ Sesunguhnya kitab orang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘illyyin’  Tahukah kamu apakah ‘illyyin’ itu?  (yaitu) kitab yang bertulis , yang disaksikan oleh malaikat yang di dekat (kepada Allah swt).” (QS.AL-Muthaffifin [83]: 19-21)
Ruh itu ditulislah dalam  ‘illyyin’ . Setelah itu, Allah swt. Berfirman lagi: “ kembalikanlah dia ke bumi sebab Aku telah menjadikan manusia, bahwa Aku menciptakan mereka dari bumi dan ke bumi Aku akan mengembalikan mereka, serta dari bumi juga Aku akan mengeluarkan mereka. “ 
Nyawa orang tersebut lalu dikembalikan ke bumi dan ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Sungguh ia mendengar suara  gesekan sandal kawan-kawanya ketika meraka pulang dari kubur.
Tak lama kemudian dia di datangi dua malaikat yang sangat keras suaranya. Keduanya lalu mendudukan orang tersebut dan bertanya. ”Siapa Tuhanmu? “ Tuhanku  adalah Allah swt. Jawabnya. Apa agamamu? “Islam agamaku. “Siapakah lelaki yang di utus kepadamu? Dia adalah Rasulullah saw. “Apa ilmumu. “Saya membaca  kitabullah (AL-Qur’an) lalu saya beriman kepadanya dan membenarkannya.”
Pertanyaan-pertanyaan kedua malaikat tersebut merupakan akhir ujian bagi orang yang beriman sebagaimana firman Allah Azza wa jalla: ”Allah  memberikan ketetapan kepada orang-orang yang beriman  dengan ucapan yang tabah dalam kehidupan di dunia dan akhirat.” (QS. Ibrahim[14] :27)
Setelah dialog itu terjadi, terdapat suara yang memanggil di langit. “Benar kata hamba-Ku itu . Berilah dia hamparan dan pakaian dari surga dan bukalah pintu surga baginya.” Maka, ruhnya diberi bau surga dan kuburannya diluaskan sejauh pandangan matanya.
Setiap amalnya didatangkan kepadanya dengan bentuk seorang lelaki  yang sangat tampan wajahnya, indah pakaiannya dan amat harum baunya, sang amal pun berkata, “ Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu. Bergembiralah dengan ridha Allah swt. dan surga-Nya yang penuh kenikmatan bagi yang menempati, ini adalah harimu yang dulu dijanjikan kepadamu .”
Orang yang meninggal tersebut menjawab. “Dan engkau orang yang serba diberi kebaikan oleh Allah swt. dan diberi wajah yang sangat tampan. Siapakah engkau?”   Aku adalah amalmu yang shalih.” Ujarnya . “ Demi Allah aku tidak mengetahui kamu, melainkan orang yang giat dan taat kepada Allah swt. serta sangat lambat dalam maksiat kepada Allah swt. Semoga Allah membalas kamu dengan segala kebaikan.”  
Kepada ahli kubur  itu lalu  dibukakan pintu neraka seraya dikatakan kepadanya , “  Ini adalah tempatmu jika kamu maksiat kepada Allah.  Semoga Allah menggantikan tempat yang terbaik  bagimu.” Setelah itu  kepadanya dibukakan pintu surga seraya dikatakan, ini adalah tempatmu.”
Demikian rentetan kejadian yang akan di alami oleh seseorang yang beriman  selama dialam kubur, dia akan beroleh ketenangan kebahagian kendati syariatnya tinggal sendirian, tanpa sanak, tanpa saudara. Dan dia akan beroleh kelapangan kendati  secara syariat jasadnya berbaring di liang lahat yang teramat sempit dan gelap mencekam.
“Makam orang yang beriman itu diluaskan sampai tujuh puluh hasta (HR.Bukhari –Muslim, dari Anas bin Malik r.a) Demikian sabda Rasulullah saw. bagi yang beriman, yang ketika hidupnya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt. himpitan kubur  yang dirasakannya tidaklah seperti dahsyatnya  himpitan kubur terhadap orang yang ketika hidupnya durjana dan gemar berbuat maksiat.
Rasulullah saw. bersabda: “Himpitan kubur terhadap orang mukmin bagaikan himpitan            (pelukan) seorang ibu yang sangat sayang kepada anaknya karena anaknya mengadu kepadanya ketika sakit kepalanya. Sang ibu akan menyentuh kepala anaknya dengan perlahan-lahan. Tetapi, wahai  Aisyah  betapa celakanya bagi orang- orang yang tidak beriman kepada Allah swt. sebab, mereka itu akan digencet seperti gencetan batu besar terhadap telur.”  (HR.Al-Baihaqi, Ibnu Manjah dan ibnu an-Najjar dari Aisyah r.a.)
Shubhanallah mudah-mudahan Allah Azzawa jalla. menggolongkan kita menjadi hamba –hamba –Nya yang taat dan di ridhai-Nya.


Comments :

0 komentar to “Kubuat Batu Nisanku Selagi Hidup”